Kami sadari, tujuan dari penciptaan manusia adalah untuk menyembah dan berbakti pada Allah swt. Oleh karena itu, segala aktivitas yang dilakukan manusia terikat dengan segala aturan-Nya. Termasuk dalam aktivitas muamalah, salah satunya di bidang usaha properti ini.

Kami sadari, berbisnis atau berusaha bukan hanya urusan laba dan rugi, tetapi lebih jauh dari itu menyangkut urusan surga dan neraka. Tak heran, kita pun dituntut untuk memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan berdasarkan syariat.

Jika hanya memikirkan laba, banyak jalan untuk menghalalkan segala cara. Namun, untuk sebuah usaha yang diridhoi Allah swt, kami meyakini bahwa syariah dalam bermuamalah adalah jalan menuju berkah. Sedikit yang kami dapat, asal berkah, semoga kebaikannya akan terus bertambah.

Riba, menutupi cacat barang yang dijual, memberi harapan-harapan palsu, memberi sanksi dan denda tidak pada kapasitasnya, adalah perilaku yang perlu dijauhi karena larangannya sudah demikian jelas dalam syariah Islam. Tak hanya itu, kejelasan akad yang dibuat pun memiliki tuntutan agar sesuai dengan tuntunan syariah.

Dengan syariah, hidup menjadi berkah. Dengan berkah, hidup menjadi tenteram.